Karo, Jurnaliskaro.com,- Tim Cegah Satgaswil Sumut melaksanakan kegiatan sosialisasi perkenalan Tim Cegah Densus 88 AT Polri kepada siswa sekolah di SMP Negeri 1 Tiga Panah di Jalan Besar Kabanjahe-Merek Sukadame, Kec. Tiga Panah, Kab. Karo, Sumut, Rabu (26/11/2025) siang.
Briptu Billy Ginting Manik selaku Anggota Tim Cegah SGW Sumut Densus 88 AT Polri, menyampaikan materi wawasan kebangsaan bahwasanya pentingnya untuk saling menghargai perbedaan SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan) dilingkungan sekolah.
“Dalam kegiatan sosialisasi ini kita perkenalkan tentang Densus 88 AT Polri, dan juga kita sampaikan kepada siswa akan pentingnya untuk saling menghargai sesama,” terangnya kepada wartawan.
Selain itu dirinya juga menjelaskan 4 konsesus dasar negara dan nilai-nilai kebangsaan Indonesia yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka tunggal Ika dan NKRI.
“Tujuannya disini untuk meningkatkan rasa nasionalisme siswa-siswi sekolah sejak dini, sehingga kedepannya tidak mudah gampang terpengaruh akan hal negatif,” jelasnya.
Lanjutnya dirinya juga menyampaikan kepada siswa agar selalu waspada terhadap penyebaran paham IRET melalui media sosial dan game online dan bijak dalam penggunaan Gadget.
Dimana IRET ini merupakan singkatan dari Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme. Yakni sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan paham-paham yang bertentangan dengan ideologi negara dan dapat mengancam persatuan.
“Paham ini sering disosialisasikan di berbagai institusi, seperti sekolah dan tempat kerja, untuk meningkatkan kewaspadaan dan mencegah penyebarannya melalui pemahaman tentang definisinya dan bahaya yang ditimbulkan,” ungkapnya.
Kegiatan ini pun respon yang baik dan positif dari pihak sekolah. Hal ini terlihat dari keaktifan siswa dalam sesi tanya jawab menunjukkan antusias siswa dalam kegiatan pencegahan paham IRET dan wawasan kebangsaan.
Elly Arian Saragih S.Pd selaku Plt Kepala SMP Negeri 1 Tiga Panah, menyambut positif kegiatan ini dikarenakan hal ini dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman sejak dini kepada siswa tentang peran dari Densus 88 AT Polri, dan juga tidak gampang terpengaruh akan tindakan yang negatif.
“Kegiatan ini sangat bagus dan positif, karena anak didik kita bisa lebih tau lebih awal dan tidak gampang terprovokasi akan hal yang negatif,” ungkapnya.
Dan berharap kedepannya kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, dan pihaknya siap mendukung program dan menolak paham IRET dilingkungan sekolah baik kepada guru, staf dan siswa.
Kegiatan sosialisasi dan wawasan kebangsaan berjalan dengan aman dan lancar, dilanjutkan dengan foto bersama. (JKtim)
